REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Menteri Perlindungan Lingkungan Israel, Gila Gamliel, dinyatakan positif virus corona setelah menjalani tes. Israel akan tetap menjalankan karantina wilayah untuk mengatasi gelombang kedua infeksi meski demonstrasi terus terjadi.
Anggota partai Likud Perdana Menteri Benjamin Netanyahu itu mengumumkan hasil tesnya di Twitter pada Ahad (4/10). Dia adalah menteri keempat di pemerintahan Israel yang dinyatakan positif Covid-19 sejak Maret.
"Saya merasa baik dan berharap cepat pulih dengan bantuan Tuhan," tulis Gamliel di media sosial.
Pemerintah Israel memberlakukan karantina nasional pada 18 September menjelang Hari Libur Yahudi untuk mengendalikan wabah virus corona yang meluas. Dengan kasus infeksi yang terus bertambah dan karantina wilayah yang ketat, puluhan ribu orang Israel berdemonstrasi di ratusan lokasi seluruh Israel. Mereka melawan Netanyahu, meski pemerintah melarang demonstrasi besar.
Para pengunjuk rasa berkumpul di luar kediaman resmi Netanyahu di Yerusalem setiap minggu selama lebih dari tiga bulan, menuntut pengunduran dirinya. Setelah memberlakukan karantina nasional kedua, pemerintah pekan lalu mengeluarkan aturan yang mengizinkan orang untuk memprotes dengan aturan jarak dalam satu kilometer dari rumah mereka.
Netanyahu mengatakan pembatasan tersebut berdasarkan masalah keamanan. Semantara, para pengunjuk rasa menuduhnya memperketat karantina wilayah untuk melawan demonstrasi.
Israel memiliki salah satu tingkat infeksi harian per kapita tertinggi di dunia. Menurut angka Kementerian Kesehatan, Israel telah mencatat lebih dari 264.000 kasus dan hampir 1.700 kematian sejak awal pandemi.