REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pasar ritel daring atau online telah memberi dukungan kuat bagi pertumbuhan konsumsi dan sirkulasi domestik di China ketika aktivitas ekonomi terhambat oleh wabah virus corona. Hal itu berdasarkan laporan statistik terbaru tentang perkembangan internet di China.
Laporan yang dirilis oleh Pusat Informasi Jaringan Internet China, Ahad (4/10), mencatat bahwa penjualan ritel online pada paruh pertama tahun 2020 telah meningkat 7,3 persen dari tahun ke tahun. Angka dari Biro Statistik Nasional mengungkap penjualan online mencapai lebih 5,15 triliun yuan (sekitar 758,5 miliar dolar AS).
Selama periode yang sama, penjualan ritel komoditas fisik secara online mencapai 25,2 persen dari total penjualan ritel barang konsumsi. Laporan itu menyebutkan belanja online telah berkembang pesat dan telah meningkatkan konsumsi di China, sehingga membantu meningkatkan ketahanan ekonomi.
Sementara berbagai kegiatan penjualan online secara efektif membuka potensi konsumsi, industri baru, dan model bisnis seperti belanja online untuk produk pertanian yang memberikan dukungan kuat untuk transformasi industri tradisional dan sirkulasi produk pertanian, tambahnya.
Jumlah konsumen online di China mencapai 749 juta orang pada Juni 2020. Jumlah itu naik 5,5 persen dari Maret dan terhitung 79,7 persen dari total populasi pengguna internet China.