REPUBLIKA.CO.ID, HAMBURG -- Tiga kasus baru demam babi Afrika (ASF) telah dipastikan ditemukan pada babi hutan di Negara Bagian Brandenburg, Jerman timur. Hal itu dikatakan Kementerian Pertanian federal Jerman di situsnya, Senin (5/10).
Penemuan baru itu membuat jumlah total kasus ASF yang dikonfirmasi di Jerman menjadi 49, sejak yang pertama terdeteksi pada 10 September. Namun, kementerian pertanian menyebutkan bahwa semua kasus ASF sejauh ini terjadi pada hewan liar, tanpa ada babi ternak yang terinfeksi.
Kasus terbaru ASF di Jerman ditemukan di daerah yang sama saat penemuan kasus pertama, kata kementerian itu. Satu kasus ASF pada Rabu pekan lalu ditemukan di daerah baru, sekitar 60 kilometer dari daerah kasus pertama.
Institut ilmu pengetahuan Jerman,Friedrich-Loeffler, telah mengonfirmasi kasus terbaru hewan yang mengidap ASF itu, kata kementerian pertanian. Pihak berwenang Jerman terus melakukan pencarian intensif untuk menemukan babi-babi hutan yang mati di Brandenburgguna menilai sejauh mana penyakit demam babi Afrika itu telah menyebar.
Kementerian pertanian sebelumnya telah memperingatkan bahwa kasus ASF pada babi hutan harus diperkirakan akan muncul lebih banyak karena penyakit itu sangat menular. China dan sejumlah negara lain pembeli daging babi melarang impor daging babi dari Jerman pada September setelah kasus pertama ASF terkonfirmasi. Larangan impor itu menyebabkan harga daging babi di China melonjak.