Rabu 07 Oct 2020 06:44 WIB

Stiker di Rumah Pasien OTG Dinilai Kurang Ekektif

Penempelan stiker justru dikhawatirkan akan menimbulkan beban psikis

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andi Nur Aminah
Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Nasional Relawan Kesehatan (Rekan) Indonesia, Agung Nugroho menyatakan rencana Pemprov DKI Jakarta menempel stiker di rumah kepada pasien OTG yang menjalani isolasi mandiri tidak efektif. Sebab isolasi mandiri di rumah tidak menjamin pasien patuh akan protokol kesehatan. "Soal isolasi mandiri dan menempelkan stiker itu tidak efektif," tegas Agung dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (6/10).

Agung menilai penempelan stiker di rumah warga OTG yang menjalankan isolasi mandiri bakal menimbulkan masalah baru. Sebab dikhawatirkan stiker malah tidak melindungi privasi pasien OTG. "Bahkan bisa memicu stigma aib dan beban psikologis bagi warga serta berpotensi dikucilkan oleh lingkungannya," ujar Agung.

Baca Juga

Agung khawatir penempelan stiker malah menimbulkan beban psikis pasien OTG. Beban itu bisa saja menyulitkan pemulihan pasien OTG.

"Jika ini terjadi maka Pemprov DKI Jakarta justru membuka ruang diskriminasi dan bisa membuat warga yang sedang melakukan isolasi mandiri menjadi stres," ucap Agung. 

Diketahui, data Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI menyebutkan ada sekitar 2.560 klaster keluarga pada 4 Juni sampai dengan 14 september 2020. Dari jumlah tersebut sekitar 16.467 orang dinyatakan positif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement