REPUBLIKA.CO.ID, OMAN -- Oman menjadi negara Teluk Arab pertama yang kembali mengirim Duta Besar ke Suriah. Pengiriman Duta Besar ini dilakukan setelah konflik yang terjadi di Suriah sejak 2011 lalu. Oman adalah salah satu negara Arab yang mempertahankan hubungan diplomatik dengan Suriah sejak pemberontakan 2011, meskipun ada tekanan dari Amerika Serikat dan sekutu Teluk lainnya.
Menteri luar negeri Suriah pada Ahad (4/10) lalu menerima surat kepercayaan dari Duta Besar Oman Turki bin Mahmood al-Busaidy, yang ditunjuk untuk jabatan itu berdasarkan keputusan kerajaan.
Menteri luar negeri Oman sebelumnya, Yusuf bin Alawi, telah mengunjungi Suriah dalam kunjungan resmi dua kali sejak pemberontakan meletus di negara itu. Bin Alawi mengunjungi Damaskus pada tahun 2015 untuk membahas cara-cara menyelesaikan krisis di Suriah.
Bin Alwi berkunjung lagi pada Juli 2019 dan bertemu dengan mitranya Walid al-Muallem dan Presiden Bashar al-Assad untuk membahas hubungan bilateral dan keamanan regional.
Mendiang pemimpin Oman, Sultan Qaboos disebut telah mematuhi kebijakan non-intervensi dalam urusan regional dan mempertahankan hubungan dengan Suriah. Menurutnya, peran Oman dalam konflik tersebut adalah untuk memberikan dukungan kemanusiaan.
Beberapa negara Arab juga melakukan rekonsiliasi dengan Pemerintah Suriah yang bertujuan untuk memperluas pengaruh mereka di Suriah.