REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Bocah perempuan berusia lima tahun asal Kanada, Amira terjebak di Suriah setelah keluarganya meninggal akibat serangan udara. Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau berencana memulangkannya ke Kanada.
Dikabarkan Amira saat ini berada dalam penanganan konsulat Kanada di Suriah. Amira awalnya ditemukan di pinggir jalan pada tahun lalu. Amira sempat dibawa ke kamp pengungsi Suriah.
Namun keluarga Amira di Toronto berusaha membawanya ke Kanada sejak kabar itu sampai ke telinga mereka. Pengacara keluarga Amira meminta adanya pengecualian pemulangan bocah itu ke Kanada ketimbang terjebak di Suriah.
Trudeau lalu mengindikasikan bahwa kasus Amira adalah pengecualian. Amira seorang yatim piatu yang keluarganya hanya ada di Kanada. Ia meminta waktu beberapa bulan untuk membawa pulang Amira karena peliknya birokrasi.
"Kami tak ada rencana melakukan hal sama (pemulangan) untuk (warga Kanada) yang lain," kata Trudeau dilansir dari Arab News pada Rabu (7/10).
Kabar ini sebenarnya sempat menjadi angin segar bagi warga Kanada lain yang terjebak di Suriah. Namun Trudeau memastikan kebijakan pemulangan khusus pada Amira.
Salah satu alasan penolakan pemulangan adalah dikhawatirkan mereka terlibat dalam kelompok militan. Sehingga pemerintah Kanada khawatir malah memulangkan teroris ke negaranya yang justru menambah masalah dalam negerinya.