REPUBLIKA.CO.ID, MANILA — Pasukan Filipina telah menangkap seorang wanita berkewarganegaraan Indonesia di kota Jolo, Provinsi Sulu. Dia dibekuk karena diduga merencanakan aksi pengeboman.
Dilaporkan laman ABC pada Sabtu (10/10), nama wanita WNI itu adalah Rezky Fantasya Rullie. Dia ditangkap bersama dua wanita Filipina yang dicurigai sebagai istri dari anggota milisi Abu Sayyaf. Dari kediaman mereka, otoritas Filipina menemukan rompi peledak dan komponen bom.
Panglima Angkatan Darat Filipina Letnan Jenderal Cirilito Sobejana mengatakan Rullie terlibat dalam plot "yang sangat dekat" untuk melakukan serangan bunuh diri di Jolo sebelum penangkapannya. Inda Nurhaina adalah wanita lain yang turut dibekuk. Menurut militer Filipina dia adalah istri komandan Abu Sayyaf Ben Yadah atau dikenal pula dengan nama Ben Tatoo.
Ben merupakan tersangka utama dalam pemenggalan dua turis Kanada di Sulu pada 2016. Sebelumnya kedua turis tersebut ditahan karena Abu Sayyaf meminta tebusan. Hingga kini Ben masih buron.
Menurut militer Filipina, suami Rullie yakni Andi Baso telah tewas dalam baku tembak di kota Patikul di Sulu pada 29 Agustus lalu. Andi sebelumnya diburu oleh otoritas Filipina dan Indonesia karena diduga terlibat dalam aksi pengeboman sebuah gereja di Kalimantan Timur pada 2016. Insiden itu menewaskan seorang anak dan melukai tiga orang lainnya.
Pada Agustus lalu, serangan bom bunuh diri kembali melanda kota Jolo. Aksi itu dilakukan oleh dua wanita. Sebanyak 15 orang tewas dan 75 lainnya luka-luka dalam insiden tersebut.
Hingga saat ini pasukan Filipina terus berupaya melakukan penumpasan terhadap anggota Abu Sayyaf. Mereka pun mengintensifkan perburuan calon-calon pengebom bunuh diri di wilayah selatan yang bergolak.