Sabtu 10 Oct 2020 20:02 WIB

WHO Desak Eropa Tekan Lonjakan Kasus Covid-19

WHO menyebut pembatasan pertemuan massa dapat hindari Eropa dari lockdown ketat.

Pakar senior Program Darurat Kesehatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Mike Ryan mengingatkan Eropa untuk mengambil tindakan tegas dalam menghentikan transmisi Covid-19.
Foto: EPA
Pakar senior Program Darurat Kesehatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Mike Ryan mengingatkan Eropa untuk mengambil tindakan tegas dalam menghentikan transmisi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Pakar senior Program Darurat Kesehatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Jumat (9/10), mengatakan, pemerintah negara-negara Eropa harus mengambil tindakan tegas menghentikan transmisi Covid-19, termasuk membatasi pertemuan massa. Langkah itu penting demi menghindari karantina wilayah (lockdown) yang lebih parah.

Kasus harian Covid-19 Eropa menembus angka 100 ribu untuk pertama kalinya pada Kamis (8/10). Negara seperti Rusia dan Inggris terus mengalami lonjakan infeksi harian selama lima hari terakhir.

Baca Juga

"Tak ada jawaban baru. Kita tahu apa yang musti kita lakukan," kata Mike Ryan saat konferensi pers di Jenewa.

Ryan menyebut, sedih menyaksikan banyak negara di Eropa mengalami lonjakan kasus yang cepat. Ia mengingatkan bahwa pemerintah harus bertindak tegas untuk berupaya dan menghentikan penularan.

Lebih lanjut, Ryan mengatakan, kalangan penduduk lebih tua dan kelompok-kelompok lain yang lebih rentan, yang berpotensi menderita penyakit parah, harus dilindungi. Sikap menjaga jarak fisik, penggunaan masker, dan ventilasi yang lebih baik tetap menjadi kunci pencegahan terbaik.

"Kita harus sangat, sangat berhati-hati dengan segala bentuk pertemuan massa yang membuat orang berkerumun secara dekat."

WHO pada Jumat melaporkan rekor lonjakan Covid-19 harian secara global, dengan total penambahan 350.766 kasus dalam 24 jam. Secara keseluruhan, sudah lebih dari 36,58 juta kasus dilaporkan dari seluruh dunia dengan satu juta lebih kematian, menurut hitungan Reuters, Jumat.

Pada Senin (5/10), Ryan mengatakan kepada Dewan Eksekutif WHO bahwa pihaknya telah menyerahkan daftar nama ilmuwan yang tergabung dalam misi internasional pimpinan WHO ke China. Misi tersebut akan menyelidiki asal mula virus, yang dilaporkan muncul di Kota Wuhan pada Desember lalu.

Ketika disinggung soal kemajuan yang dicapai misi itu, Ryan menjawab, "Ini bukan soal WHO dan Direktur Jenderal yang meminta izin dari China untuk daftar nama tersebut. Kami memberikan daftar itu sebagai bentuk rasa hormat untuk berdialog di antara tim terbaik, bukan sebagai sarana untuk memblokir atau tidak memblokir seseorang. Kami siap melangkah dengan sangat cepat mengenai hal ini."

sumber : Antara, Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement