Ahad 11 Oct 2020 00:35 WIB

Kanada Mulai Tinjau Vaksin Covid-19 BioNTech dan Pfizer

BioNTech dan Pfizer akan menyerahkan data keamanan dan keampuhan vaksinnya.

Pfizer merupakan satu dari banyak perusahaan farmasi yang berlomba-lomba menyediakan vaksin Covid-19 di pasar. BioNTech dan Pfizer pada Senin (27/7) memulai uji klinis terakhir atau tahap III untuk calon vaksinnya guna mengetahui khasiat anti virus tersebut.
Foto: EPA
Pfizer merupakan satu dari banyak perusahaan farmasi yang berlomba-lomba menyediakan vaksin Covid-19 di pasar. BioNTech dan Pfizer pada Senin (27/7) memulai uji klinis terakhir atau tahap III untuk calon vaksinnya guna mengetahui khasiat anti virus tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Kementerian Kesehatan Kanada (Health Canada) akan melakukan peninjauan secara langsung pada vaksin Covid-19 eksperimental BioNTech SE Jerman dan Pfizer, menurut kedua perusahaan itu pada Jumat (9/10). Pihak perusahaan mengatakan akan menyerahkan data keamanan dan keampuhan dari hasil uji klinis vaksin Covid-19 miliknya kepada kemenkes Kanada secara bergulir begitu data tersedia.

Tinjauan bergulir memungkinkan para peneliti menyerahkan temuan secara cepat, tanpa menunggu kesimpulan riset. Menteri Kesehatan Kanada Patty Hajdu pada September mengeluarkan perintah yang memungkinkan perusahaan pengembang vaksin Covid-19 menyampaikan informasi begitu data uji klinis tersedia.

Baca Juga

Health Kanada mengaku tidak akan memutuskan apakah akan mengotorisasi vaksin yang sedang ditinjau sampai pihaknya menerima bukti kuat untuk mendukung keamanan, keampuhan, serta kualitas calon vaksin. Regulator kesehatan Uni Eropa pada Selasa (6/10) meluncurkan tinjauan langsung pada vaksin Covid-19 eksperimental perusahaan-perusahaan tersebut guna memungkinkan percepatan dalam proses persetujuan vaksin.

Kementerian Kesehatan Kanada dalam upayanya mempercepat kemungkinan persetujuan vaksin Covid-19 juga memulai tinjauan langsung pada calon vaksin AstraZeneca dan Oxford University pekan lalu.

sumber : Antara, Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement