REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH - Pemerintah Palestina mendesak lembaga dan organisasi internasional untuk turun tangan guna menghentikan upaya Israel menghancurkan sekolah di Tepi Barat yang diduduki.
Otoritas Palestina mengungkapkan bahwa sekolah yang akan dihancurkan Israel itu baru dibangun dengan donasi bersama dari Prancis, Finlandia, Italia, Luksemburg, Irlandia, Spanyol, Swedia, dan Inggris.
Pengadilan Israel pada Kamis memerintahkan pembongkaran sekolah baru Palestina di Tepi Barat yang diduduki.
Pengadilan itu memutuskan bahwa sekolah Ras al-Tenneen di kota Ramallah timur dibangun tanpa izin konstruksi yang diperlukan dan menolak banding terhadap pembongkaran yang akan segera dilakukan, menurut Abdullah Abu Rahma, seorang aktivis Palestina.
Abu Rahma mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa ada 50 anak terdaftar di sekolah tersebut, yang baru-baru ini selesai dibangun dan dikelola oleh Kementerian Pendidikan Palestina.
Abu Rahma mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa 50 anak telah terdaftar di sekolah yang baru-baru ini dibangun dan dijalankan oleh Kementerian Pendidikan Palestina itu.
Dia mengatakan para aktivis Palestina mulai berkumpul di sekolah untuk mencegah pejabat Israel menghancurkan bangunan itu. Sekolah tersebut terletak di wilayah pendudukan Tepi Barat yang diklasifikasikan sebagai Area C, yang berada di bawah kendali penuh Israel menurut Perjanjian Oslo 1995.
Menurut aktivis dan pejabat setempat, otoritas Israel telah merobohkan lebih dari 500 bangunan di Palestina tahun ini.