REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan (Korsel) mulai melonggarkan peraturan pembatasan sosial virus corona karena angka kasus infeksi di negara itu terus menurun dalam beberapa pekan terakhir. Korsel akan membuka fasilitas hiburan malam dan gelanggang olah raga.
Angka kasus harian virus corona yang sebagian besar dua digit dalam dua pekan terakhir turun. Pada bulan Agustus lalu, Korsel sempat mengumumkan 440 kasus ketika terjadi wabah di gereja dan pawai politik. Hal itu membuat pemerintah melarang pertemuan publik dan menutup sejumlah industri. Korsel akan membuka kembali tempat-tempat hiburan malam dan bar-bar karaoke.
Dengan batasan tertentu masyarakat juga akan diizinkan menonton pertandingan olahraga lagi seperti seperti pertandingan Korea Baseball Organization League dengan syarat mematuhi protokol kesehatan.
Pemerintah Korsel mengatakan sejumlah peraturan yang ketat masih diberlakukan di wilayah Seoul yang padat penduduk dan penuh dengan venue, termasuk pertemuan keagamaan dan bisnis model door-to-door.
"Kami akan memperlambat level pembatasan sosial skala nasional tapi menjaga pengendalian faktor-faktor yang meningkatkan resiko seperti industri penjualan door-to-door," kata Perdana Menteri Chung Sye-kyun, Ahad (11/10).
"Banyak warga yang merasa lelah dengan lamanya peraturan pembatasan sosial dan kami juga mempertimbangkan dampak negatifnya terhadap ekonomi," kata Chung.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Korsel (KCDC) melaporkan 58 kasus baru pada Sabut (10/10) lalu sehingga total kasus infeksi di Negeri Ginseng menjadi 432.
Sebanyak 46 kasus baru terjadi karena penularan di dalam negeri. Sebagian besar di antaranya di wilayah metropolitian Seoul, di mana klaster-klaster kecil di gereja, perusahaan bisnis door-to-door dan institusi medis terus bermunculan.