REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Otoritas wilayah Delhi, India, menghentikan penandaan di luar rumah pasien Covid-19 karena pemasangan tanda memunculkan stigma di masyarakat sehingga membuat banyak orang mungkin justru menutup-nutupi penyakitnya, demikian pernyataan pejabat terkait, Senin (12/10).
Sejak awal wabah terjadi di kawasan ibu kota India itu, petugas akan menempel poster di rumah pasien yang menjalani swakarantina setelah mereka dinyatakan positif Covid-19. Tindakan itu ditujukan agar para tetangga berhati-hati, juga mencegah pasien melanggar aturan karantina.
Namun setelah lebih dari enam bulan, masyarakat telah sadar sepenuhnya akan penyakit tersebut sehingga tidak perlu lagi memublikasikan kasus-kasus yang muncl, menurut otoritas kawasan. Sebaliknya, penting untuk membuat masyarakat nyaman melakukan tes mandiri.
"Terdapat stigma pada penyakit virus corona, dan poster di rumah pasien menguatkan hal itu. Dengan menghapuskannya, kami bertujuan untuk meningkatkan pengujian. Kami ingin lebih banyak orang yang melakukan tes mandiri tanpa berpikir tentang stigma," kata Menteri Lingkungan Wilayah DelhiKailash Gehlot.
Sejumlah warga Delhi menyebut ada kekhawatiran akan Covid-19, yakni orang-orang mencoba menjaga jarak dengan para pasien, bahkan setelah mereka sembuh.
"Diskriminasi menyebar luas, memasang poster menambah masalahnya," kata dr. Jugal Kishore, yang memimpin departemen pengobatan masyarakat di rumah sakit Safdarjang, Delhi.
Sejumlah wilayah lain, seperti Negara Bagian Uttar Pradesh yang paling padat penduduk, juga telah menghentikan penandaan pasien Covid-19 di kawasan tempat tinggal mereka. Namun, penandaan semacam itu masih lazim dilakukan di Mumbai.
Dari total 37,8 juta kasus Covid-19 seluruh dunia per 12 Oktober 2020, India menyumbang 7,12 juta di antaranya. Dengan 7,99 kasus, negara itu berada posisi kedua dengan kasus terbanyak di dunia, setelah Amerika Serikat. Dalam 24 jam terakhir, India melaporkan sebanyak hampir 67.000 kasus baru.
Wilayah Delhi sendiri berkontribusi sebanyak empat persen lebih dari total kasus di India, kedua tertinggi setelah Kota Pune, tetapi di atas Mumbai dan Bengaluru.