REPUBLIKA.CO.ID, DAKAR - PBB mengatakan bahwa jutaan orang di Sahel, wilayah semi kering yang terbentang di Afrika barat dan utara-tengah, membutuhkan bantuan kemanusiaan.
“13 juta orang membutuhkan bantuan kemanusiaan di Wilayah Sahel Tengah,” demikian tweet dari Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan pada Senin.
“Salah satu krisis kemanusiaan terburuk sedang terjadi di wilayah yang terletak di antara Mali, Burkina Faso, dan Niger... Tindakan mendesak diperlukan untuk kawasan itu sekarang," ungkap OCHA sambil mengumumkan pertemuan online pada 20 Oktober, dengan partisipasi menteri dari Denmark, Jerman, dan Uni Eropa.
Meningkatnya kekerasan di wilayah tersebut telah menyebabkan lonjakan 62 persen kematian dan memaksa lebih dari satu juta orang meninggalkan rumah mereka selama setahun terakhir, menurut laporan Komite Internasional Palang Merah.
Sahel telah lama menjadi salah satu kawasan paling rentan di Afrika. Lonjakan kekerasan bersenjata di tengah pandemi virus korona berdampak sangat buruk bagi masyarakat, terutama anak-anak.
Beberapa kelompok bersenjata termasuk Boko Haram, al Qaeda, dan Daesh/ISIS aktif di wilayah tersebut meski ada pasukan penjaga perdamaian PBB.