Selasa 13 Oct 2020 14:23 WIB

Peserta Uji Vaksin Johnson&Johnson Miliki Gejala tak Lazim

Johnson&Johnson menghentikan uji vaksin Covid-19

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Vaksin Covid-19 (ilustrasi).
Foto: AP Photo/Ted S. Warren
Vaksin Covid-19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Perusahaan Johnson&Johnson menghentikan proses uji klinis vaksin Covid-19. Hal itu karena salah satu peserta pengujian menunjukkan gejala yang tidak dapat dijelaskan. 

"Kami telah menghentikan sementara pemberian dosis lebih lanjut di semua uji klinis kandidat vaksin Covid-19 kami, termasuk uji coba Ensemble Fase 3, karena penyakit yang tidak dapat dijelaskan pada peserta pengujian," kata Johnson&Johnson dalam sebuah pernyataan, dikutip laman Sputnik pada Selasa (13/10). 

Baca Juga

Menurut Johnson&Johnson peserta terkait masih dipantau dan dievaluasi oleh Badan Pemantau Keamanan Data Ensemble independen serta dokter klinis dan keselamatan internal perusahaan. Sejauh ini Johnson&Johnson enggan mengungkap identitas peserta tersebut. 

"Kami harus menghormati privasi peserta ini. Kami juga mempelajari lebih lanjut tentang penyakit peserta ini, dan penting untuk mengetahui semua fakta sebelum kami membagikan informasi tambahan," kata perusahaan asal Amerika Serikat (AS) tersebut. 

Sebagai salah satu perusahaan yang turut berkecimpung di dunia farmasi, Johnson&Johnson turut serta dalam perlombaan pengembangan vaksin Covid-19. Ia mengumumkan uji klinis fase ketiga untuk kandidat vaksinnya pada 23 September lalu. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement