REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - China akhirnya merespons Amerika Serikat setelah Washington mengkritik Beijing yang terpilih menjadi Dewan Hak Asasi Manusia PBB untuk masa jabatan tiga tahun.
"AS tidak dalam posisi untuk mengkritik Dewan Hak Asasi Manusia PBB karena mereka menarik diri dan menentang komunitas internasional," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian saat konferensi pers di Beijing pada Rabu.
Setelah China, Rusia, dan Kuba terpilih menjadi anggota Dewan Hak Asasi Manusia PBB pada Selasa, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan pemilihan tersebut "semakin memvalidasi keputusan AS untuk mundur dari dewan dan menggunakan media lain untuk melindungi dan mempromosikan HAM yang universal".
“AS seharusnya melakukan upaya untuk melindungi hak asasi warga AS dan menghilangkan rasisme dan kekerasan polisi. AS harus berhenti menggunakan HAM sebagai alasan untuk mencampuri urusan dalam negeri orang lain,” tegas Zhao seperti dikutip oleh Global Times.
Sementara itu, Pompeo merilis serangkaian cuitan yang menegaskan bahwa komitmen AS untuk HAM tak hanya sekadar kata-kata. "Kami telah mengidentifikasi dan menghukum pada pelanggar hak asasi manusia di Xinjiang, Myanmar, dan Iran," cuit Pompeo.
Pantai Gading, Gabon, Malawi, Senegal, China, Nepal, Pakistan, Uzbekistan, Rusia, Ukraina, Bolivia, Kuba, Meksiko, Prancis, dan Inggris terpilih menjadi Dewan Hak Asasi Manusia PBB pada Selasa untuk masa jabatan tiga tahun mulai Januari 2021.