Kamis 15 Oct 2020 21:55 WIB

Oxford Kembangkan Tes Deteksi Covid-19 dalam Lima Menit

Deteksi cepat Covid-19 yang dikembangkan Oxford diharapkan tersedia tahun depan

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Virus corona (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Virus corona (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Para peneliti dari Universitas Oxford Inggris telah mengembangkan tes cepat Covid-19 yang mampu mengidentifikasi virus corona dalam waktu kurang dari lima menit. Dengan demikian alat tersebut dapat digunakan untuk pengujian massal di bandara dan dunia bisnis.

Perangkat tersebut mampu mendeteksi virus corona dan membedakannya dari virus lain dengan akurasi tinggi. Demikian kata para peneliti dalam studi pracetak.

Baca Juga

"Metode kami dengan cepat mendeteksi partikel virus yang utuh," kata Profesor Achilles Kapanidis dari Departemen Fisika Oxford, Kamis. Ia menambahkan bahwa ini berarti tes tersebut akan sederhana, sangat cepat, dan hemat biaya.

Pihak universitas berharap untuk memulai pengembangan produk perangkat pengujian Covid-19 pada awal 2021 dan memiliki perangkat yang disetujui tersedia enam bulan kemudian.

Tes antigen cepat dipandang sebagai kunci dalam meluncurkan pengujian massal dan membuka kembali ekonomi sementara virus corona masih beredar. Tes yang sudah digunakan lebih cepat dan lebih murah tetapi kurang akurat daripada tes PCR molekuler yang ada.

Siemens Healthineers pada Rabu (15/10) mengumumkan peluncuran perangkat tes antigen cepat di Eropa untuk mendeteksi infeksi virus corona. Namun mereka memperingatkan bahwa industri mungkin berjuang untuk memenuhi lonjakan permintaan.

Meskipun perangkat dari Oxford hanya dapat siap tahun depan, tes tersebut dapat membantu mengelola pandemi pada musim dingin mendatang. Pejabat kesehatan telah memperingatkan bahwa dunia perlu hidup dengan virus corona bahkan jika vaksin telah dikembangkan.

"Perhatian yang signifikan untuk bulan-bulan musim dingin yang akan datang adalah efek tak terduga dari sirkulasi bersama SARS-CoV-2 dengan virus pernapasan musiman lainnya," kata Nicole Robb dari Warwick Medical School.

"Kami telah menunjukkan bahwa pengujian (tes) kami dapat secara andal membedakan antara virus yang berbeda dalam sampel klinis, sebuah perkembangan yang menawarkan keuntungan penting dalam fase pandemi berikutnya," ujar dia.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement