REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Otoritas Palestina akhirnya membuka kembali masjid-masjid di Jalur Gaza pada Ahad (18/10). Keputusan itu diambil setelah jumlah infeksi virus corona menurun.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Palestina, puluhan masjid didesinfeksi sebelum dibuka kembali. Masjid sebagian dibuka kembali pada 4 Oktober di beberapa area di Jalur Gaza.
Semua tindakan pencegahan, termasuk memakai masker, akan diperhatikan oleh jamaah saat melakukan sholat di masjid. Upaya itu untuk menjaga 2 juta orang Palestina yang berada kota-kota besar, kota kecil, dan kamp-kamp pengungsi yang berada dalam area seluas 360 kilometer persegi.
Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Palestina memutuskan untuk menutup masjid di wilayah yang dikategorikan sebagai zona merah atau wilayah tercatat jumlah infeksi virus yang tinggi pada Agustus. Salah satu pusat penyebarannya terjadi di Jalur Gaza.
Otoritas kesehatan Palestina telah mencatat 4.645 kasus virus, termasuk 27 kematian, di Jalur Gaza sejak Maret. Peraturan yang ketat diterapkan setelah kasus pertama Covid-19 dilaporkan di luar fasilitas karantina bagi orang-orang yang memasuki Gaza.