REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - Pasukan Armenia telah menembakkan beberapa rudal balistik ke warga sipil dan infrastruktur publik Azerbaijan pada Kamis.
"Pada Kamis pagi, wilayah Azerbaijan diserang peluru kendali balistik yang ditembakkan menggunakan rudal taktis operasional dari wilayah Armenia," kata Kementerian Pertahanan Azerbaijan dalam sebuah pernyataan.
“Mereka menembakkan tiga rudal ke wilayah Siyazan sekitar pukul 07.00 [03.00GMT], dua rudal ke wilayah Gabala, dan satu rudal ke wilayah Kurdamir sekitar pukul 09.00 [05.00GMT]," tambah kementerian.
Sejauh ini tidak ada laporan korban jiwa dalam serangan tersebut.
Hubungan antara kedua negara bekas Uni Soviet itu tegang sejak 1991, ketika militer Armenia menduduki Upper Karabakh, wilayah Azerbaijan yang diakui secara internasional. Sekitar 20 persen wilayah Azerbaijan berada di bawah pendudukan ilegal Armenia selama hampir tiga dekade.
OSCE Minsk Group - diketuai bersama oleh Prancis, Rusia, dan Amerika Serikat - dibentuk pada 1992 untuk menemukan solusi damai atas konflik tersebut, tetapi upaya itu tak kunjung berhasil.
Gencatan senjata, bagaimanapun, disetujui pada tahun 1994. Sejumlah resolusi PBB serta organisasi internasional menuntut penarikan pasukan pendudukan dari wilayah tersebut.