REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pemerintah Rusia telah memberikan hak tinggal permanen kepada Edward Snowden, Kamis (22/10). Dia adalah mantan kontraktor National Security Agency (NSA), sebuah lembaga kriptografi milik Pemerintah Amerika Serikat (AS).
Pengacara Snowden, Anatoly Kucherena, mengungkapkan izin tinggal kliennya di Rusia sebenarnya sudah habis. Namun, mereka meminta otoritas Rusia untuk memperpanjangnya. "Kami sudah menyerahkan dokumen pada bulan April dan kami mendapat hak tinggal permanen (pada hari Kamis)," kata Kucherena.
Dia mengatakan Snowden pun sedang mempertimbangkan untuk mengajukan kepemilikan paspor Rusia. Snowden melarikan diri dari AS pada 2013. Hal itu dia lakukan setelah membocorkan data-data rahasia terkait operasi mata-mata yang dilakukan NSA, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Pembocoran itu sempat membuat hubungan AS dengan beberapa negara Eropa, seperti Prancis dan Jerman terganggu.
Bertahun-tahun otoritas AS berupaya menyeret Snowden kembali ke Amerika. Dia hendak dibawa ke pengadilan pidana atas tuduhan spionase. Kasus tersebut telah diajukan sejak 2013. Snowden mendapat suaka di Rusia.
Selama di negara tersebut, Snowden tidak terlalu menonjolkan diri. Dia memuji keindahan alam Rusia dan kehangatan masyarakatnya. Namun, Snowden tetap menggunakan media sosialnya untuk mengkritik kebijakan-kebijakan pemerintah.