REPUBLIKA.CO.ID, IZMIR -- Penemuan hidrokarbon Laut Hitam yang baru, yang terbesar dalam sejarah Turki, akan memungkinkan negara itu memenuhi 22 persen dari permintaan gasnya untuk 40 tahun ke depan, ungkap Profesor Mehmet Efe Biresselioglu.
Biresselioglu merupakan kepala Divisi Energi Berkelanjutan dari fakultas Departemen Ilmu Politik dan Hubungan Internasional di Universitas Ekonomi Izmir. Penemuan tambahan 85 miliar meter kubik (bcm) cadangan gas alam di Laut Hitam, yang diumumkan pada Sabtu oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, akan memenuhi permintaan selama 40 tahun berdasarkan produksi tahunan rata-rata 10 bcm, ungkap Biresselioglu kepada Anadolu Agency pada Senin.
Turki pertama kali mengumumkan penemuan cadangan gas alam 320 bcm di lokasi Tuna-1 di ladang gas Sakarya pada 21 Agustus, melalui kapal bor Fatih. Penemuan baru ini meningkatkan kapasitas hingga 405 bcm.
"Jumlah ini menandakan cadangan hidrokarbon terbesar telah ditemukan dalam sejarah Turki," kata Biresselioglu, menambahkan bahwa dari kegiatan pengeboran lebih lanjut selama beberapa bulan mendatang di sumur Turkali-1 di ladang gas Sakarya, jumlah ini bisa saja direvisi jika eksplorasi membuahkan hasil yang positif.
Dia mengungkapkan pentingnya penemuan baru dengan menjelaskan bahwa cadangan baru akan menambah tiga tahun lamanya waktu yang dapat menutupi permintaan gas Turki.
“Penemuan gas sebesar 405 bcm sesuai dengan kebutuhan gas alam Turki selama 10 tahun, sedangkan penemuan sebelumnya sebesar 320 bcm memenuhi kebutuhan gas sekitar tujuh tahun,” ujarnya.
Turki berencana untuk memulai produksi gas alam pada tahun 2023, dengan laju tahunan antara 5-10 bcm. Ladang tersebut diharapkan mencapai produksi dataran tinggi sekitar 15 bcm pada tahun 2026.
Ladang gas Sakarya terletak di lokasi yang sangat strategis dekat dengan wilayah eksplorasi gas Rumania dan Bulgaria di mana perusahaan-perusahaan energi besar telah melakukan investasi sebelumnya.
Manfaat penemuan untuk Turki
Biresselioglu berpendapat bahwa salah satu keuntungan terpenting yang ditawarkan dalam penemuan gas Laut Hitam adalah penurunan impor gas negara tersebut.
"Akan ada kontribusi yang cukup besar bagi perekonomian negara dan dalam mengurangi defisit neraca terkait energi yang tinggi saat ini. Selain itu, Turki dapat menjadi penengah dalam produksi gas alam dalam jangka panjang, jika cadangan gas alam yang lebih besar ditemukan di Laut Hitam dan Mediterania Timur," jelas dia.
Dia juga melihat potensi di bidang kerjasama internasional, eksplorasi, produksi dan ekspor, khususnya dengan negara-negara kawasan.
"Negara yang akan menghadapi dampak terbesar dari penemuan gas Turki di Laut Hitam bersama dengan perubahan yang dihasilkan dalam kebijakan energi Turki adalah Rusia, bahkan sudah ada penurunan bagian Rusia dalam impor gas Turki selama beberapa tahun terakhir," kata Biresselioglu.
Dia mengatakan penemuan gas baru di Laut Hitam telah meningkat kepentingannya mengingat waktu penemuannya, yang bertepatan dengan periode perpanjangan kontrak Turki dengan penyedia gas utamanya, Rusia.
Turki temukan cadangan Laut Hitam terbesar secara komparatif
Oguzhan Akyener, presiden Pusat Penelitian Strategi & Politik Energi Turki (TESPAM) mengatakan penemuan tambahan 85 bcm cadangan gas alam oleh Turki mewakili peningkatan 26 persen dibandingkan dengan penemuan gas sebelumnya sebesar 320 bcm.
Dia mengatakan bahwa hampir 30 persen dari permintaan Turki dapat dipenuhi melalui sumber-sumber lokal tersebut pada 2027. Akyener juga menegaskan bahwa Turki menemukan cadangan terbesar atau "sepotong kue yang lebih besar" di Laut Hitam jika dibandingkan dengan yang ditemukan di Aphrodite, Calypso dan Glaucus di sebelah selatan pulau Siprus di Mediterania Timur, yang memiliki kumulatif perkiraan cadangan 319 bcm.
Dia membayangkan kekuatan tawar-menawar Turki yang lebih besar terhadap Rusia, penyedia gas alam terbesar Turki, dan para pendukung Koridor Gas Selatan, UE dan AS, dalam proyek yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada gas Rusia.
"Dengan penemuan baru ini, wacana Turki kekurangan sumber daya minyak dan gas akan menjadi sejarah dan akan memunculkan harapan baru bagi negara itu," tukas dia.