REPUBLIKA.CO.ID, BAKU - Badan Kerja Sama dan Koordinasi Turki (TIKA) pada Kamis mengirimkan 40 ton bantuan pangan kepada warga sipil Azerbaijan yang tinggal di daerah yang dekat dengan garis pertempuran dan terkena dampak serangan pasukan Armenia.
Bantuan pangan yang terdiri dari makanan siap saji dan makanan kaleng akan didistribusikan kepada 2.000 keluarga yang tinggal di kota Tartar, Aghdam, dan Barda.
Duta Besar Turki di Baku Erkan Ozoral mengatakan kepada wartawan bahwa Turki berdiri di samping Azerbaijan dalam keadaan susah dan senang.
Mengingatkan bahwa Turki dan Azerbaijan adalah "dua negara, satu bangsa," Ozoral menekankan negaranya mendukung penuh Azerbaijan dalam perjuangan untuk menyelamatkan tanahnya sendiri”.
“Dukungan kami bukan hanya karena kami bersaudara, tetapi juga karena perjuangan yang sah Azerbaijan. Kami tidak akan pernah meninggalkan saudara kami sendirian," tutur dia.
Konflik Karabakh
Gencatan senjata yang kedua di Nagorno-Karabakh dimulai pada 27 September.
Hubungan antara kedua negara bekas Uni Soviet itu tegang sejak 1991, ketika militer Armenia menduduki Upper Karabakh, wilayah Azerbaijan yang diakui secara internasional.
Sekitar 20 persen wilayah Azerbaijan berada di bawah pendudukan ilegal Armenia selama hampir tiga dekade.
OSCE Minsk Group - diketuai bersama oleh Prancis, Rusia, dan Amerika Serikat - dibentuk pada 1992 untuk menemukan solusi damai atas konflik tersebut, tetapi upaya itu tak kunjung berhasil.
Gencatan senjata, bagaimanapun, disetujui pada tahun 1994.
Sejumlah resolusi PBB serta organisasi internasional menuntut penarikan pasukan pendudukan dari wilayah tersebut.