REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Menteri Perdagangan Franck Riester mengatakan Prancis tidak berencana melakukan boikot balik terhadap produk Turki. Dia menyatakan akan melanjutkan pembicaraan serta hubungan dengan Turki beserta presiden kedua negara.
"Tidak ada agenda untuk aksi balasan," kata Riester kepada radio RTL, Senin (26/10).
Namun, ia mengulangi kecaman pemerintah terhadap pernyataan Presiden Turki Tayyip Erdogan baru-baru ini mengenai Presiden Emmanuel Macron dan perlakuannya terhadap Muslim di Prancis.
Erdogan pada Senin mendesak warganya agar berhenti membeli produk Prancis. Tindakannya itu menambah seruan boikot di dunia Muslim sebagai bentuk protes atas gambar Nabi Muhammad yang dipajang di Prancis. Tindakan itu merupakan penghinaan terhadap umat Muslim.
Erdogan dan Macron terlibat dalam pertengkaran sengit sejak pernyataan Macron tentang Islam setelah pemenggalan guru sekolah Samuel Paty awal bulan ini. Paty memimpin diskusi dengan kelasnya tentang kartun Nabi Muhammad.