Kamis 29 Oct 2020 16:45 WIB

Jumlah Kematian Akibat Flu di Amerika Serikat Turun

Amerika Serikat baru memasuki awal musim influenza.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Reiny Dwinanda
Patung The Fearless Girl berdiri menghadap Bursa Efek New York, Senin (21/9). Protokol kesehatan pencegahan Covid-19 juga bisa melindungi orang dari paparan virus influenza dan virus lainnya.
Foto: AP Photo/Mary Altaffer
Patung The Fearless Girl berdiri menghadap Bursa Efek New York, Senin (21/9). Protokol kesehatan pencegahan Covid-19 juga bisa melindungi orang dari paparan virus influenza dan virus lainnya.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kematian akibat flu turun dua pertiga dari rata-rata lima tahun, penurunan yang dapat mengindikasikan orang Amerika yang paling rentan meninggal dalam gelombang pertama Covid-19. Perkiraan federal yang baru tidak menunjukkan kematian akibat flu untuk pekan yang berakhir 17 Oktober.

Rata-rata federal lima tahun untuk pekan yang sama adalah 17 kematian. Negara bagian New York dan New York City mencatat tidak ada kematian akibat flu, yang juga merupakan rata-rata lima tahun untuk setiap kematian pada pekan itu. Kota ini mengambil sikap menunggu dan melihat, dengan musim flu yang baru berumur beberapa pekan.

Baca Juga

"Kami masih sangat awal memasuki musim influenza ini dan masih terlalu dini untuk membuat prediksi tentang tingkat keparahannya," kata juru bicara Departemen Kesehatan Michael Lanza dilansir Fox News, Selasa (27/10).

Pola serupa muncul di Inggris, di mana flu dan pneumonia merenggut 1.132 nyawa bulan lalu, 28 persen lebih rendah dari rata-rata bulanan lima tahun sekitar 1.500. Kantor Statistik Nasional Inggris meyakini penurunan itu karena orang Inggris yang secara medis rentan yang akan meninggal musim gugur ini karena flu dan pneumonia malah meninggal musim semi ini karena virus corona.

Tetapi, ahli statistik swasta Inggris Kevin McConway mengatakan bahwa dia menilai ada penjelasan yang kurang. McConway menunjukkan bahwa flu dan pneumonia adalah infeksi yang ditularkan melalui udara seperti virus corona dan pedoman keselamatan yang diberlakukan untuk pandemi seperti masker, jarak sosial, dan cuci tangan, akan menghentikannya juga.

photo
Tiga gejala baru Covid-19 menurut CDC AS. - (Republika)

Juru bicara departemen kesehatan negara bagian Jeffrey Hammond mengatakan bahwa mengenakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan semua tindakan lain yang dilakukan untuk memperlambat virus corona juga niscaya memperlambat flu dan virus lainnya. Pejabat kesehatan AS telah mendesak orang Amerika selama berbulan-bulan bahwa musim flu yang buruk selain wabah Covid-19 dapat membuat rumah sakit kebanjiran pasien dan meningkatkan risiko tertular dua infeksi pada saat yang bersamaan.

Kematian akibat pneumonia di AS dan di seluruh kota dan negara bagian juga menurun. Untuk pekan yang berakhir 17 Oktober, kematian secara nasional mencapai 1.251, turun 60 persen dari rata-rata lima tahun 3.106 untuk pekan yang sama.

Negara bagian mencatat 93 kematian akibat pneumonia, penurunan 36 persen dari rata-rata lima tahun 146 pada pekan yang sama. Total kota mencapai 51, turun dari rata-rata lima tahun 86, penurunan 41 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement