REPUBLIKA.CO.ID, NICE -- Seorang pelaku penyerangan membunuh dua orang dan melukai sejumlah orang lainnya di sebuah gereja di Nice, Prancis. Wali Kota Nice menyebut peristiwa ini sebagai serangan terorisme.
Pada Kamis (29/10), Wali Kota Nice Christian Estrosi mengatakan di media sosial Twitter ada sebuah serangan pisau yang terjadi di gereja atau dekat gereja Notre Dame. Ia mengatakan polisi sudah menahan pelaku penyerangan.
Polisi mengatakan dua orang tewas di lokasi kejadiaan, sementara sejumlah orang terluka. Serangan ini terjadi saat Prancis belum pulih dari pembunuhan guru sekolah menengah pertama Samuel Paty yang dipenggal di Paris.
Pelaku mengatakan ingin menghukum Paty yang menunjukan kartun Nabi Muhammad dalam pelajaran tata negara. Belum diketahui motif penyerangan di Nice.
Hingga saat ini belum dapat dipastikan apakah serangan tersebut ada hubungannya dengan kartun Nabi Muhammad SAW. Sejak pembunuhan Paty, Prancis kembali menegaskan hak untuk menampilkan kartun itu.
Kebijakan tersebut didukung sebagian besar masyarakat Prancis. Banyak pengunjuk rasa pendukung kebebasan berekspresi yang membawa kartun tersebut untuk menunjukkan dukungan terhadap Paty.
Keputusan ini memicu gelombang kecaman dari negara-negara Muslim. Sejumlah pemerintah menuduh Presiden Prancis Emmanuel Macron ingin melaksanakan agenda anti-Islam.