REPUBLIKA.CO.ID, VATIKAN -- Paus Fransiskus mengkritik orang-orang yang mengeluhkan penerapan karantina wilayah (lockdown) atau pembatasan sosial. Menurutnya, pandemi hanya akan bergerak ke dua arah, yakni menjadi lebih baik atau justru semakin memburuk.
Dalam sebuah wawancara yang diterbitkan surat kabar Politika pada Ahad (1/11), Paus memuji peran mereka yang peduli dan bertanggung jawab terhadap orang lain. Ia pun mengapresiasi orang-orang yang terus mencari solusi konkret terkait penanganan pandemi.
“Di sisi lain, kita memiliki peningkatan jumlah mereka yang tanpa ampun mengambil keuntungan dari kemalangan orang lain, mereka yang hanya memikirkan diri mereka sendiri, yang memprotes atau mengeluh tentang tindakan pembatasan tertentu, tidak dapat menerima bahwa tidak semua orang memiliki kemampuan dan sumber daya untuk menghadapi pandemi," kata Paus.
Paus memperingatkan bahwa hanya ada dua pilihan untuk pandemi, yaitu membaik atau semakin memburuk. "Kita tidak keluar dari krisis yang sama, kita bisa menjadi lebih baik atau lebih buruk, tetapi tidak pernah sama,” ujarnya.
Dia turut menyinggung negara-negara yang berupaya menyelamatkan perekonomiannya. Menurut Paus, mereka berisiko lupa bahwa perkembangan autentik harus mempromosikan semua orang dan manusia secara keseluruhan.
“Kita butuh perubahan. Pandemi membawa model organisasi dan perkembangan kita ke dalam krisis; itu mengungkap banyak ketidakadilan, kesunyian yang mengganggu, dan kegagalan sosial serta kesehatan, membuat sejumlah besar saudara kita mengalami proses pengucilan dan degradasi sosial," kata Paus.
Sejauh ini, dunia telah mencatatkan 46,4 juta kasus Covid-19 dengan jumlah korban meninggal lebih dari 1,2 juta jiwa. Sebanyak 33,5 juta pasien di seluruh dunia berhasil pulih dari infeksi virus corona.