REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM - Israel akan mengintensifkan negosiasi normalisasi dengan lima negara setelah pemilihan presiden Amerika Serikat 3 November.
"Setelah menandatangani perjanjian dengan Uni Emirat Arab, akan ada perjanjian lain dengan negara Teluk dan negara Afrika," kata Menteri Intelijen Israel Eli Cohen dalam sebuah pernyataan.
Menurut dia, Israel sedang mengintensifkan negosiasi dengan lima negara lainnya, di antaranya Arab Saudi, Kesultanan Oman, Qatar, Niger, dan Maroko, yang akan semakin intensif setelah pilpres AS," tambah dia.
Sejauh ini, UEA, Bahrain, dan Sudan telah mengumumkan bahwa mereka menormalisasi hubungan dengan Israel. Langkah itu telah menarik kecaman luas dari Palestina yang dianggap sebagai "pengkhianatan" terhadap perjuangan mereka.