REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Media-media Amerika Serikat (AS) sudah memperingatkan selama beberapa pekan terakhir bahwa hasil pemilihan presiden tidak dapat diketahui di malam pemungutan suara. Prediksi tersebut terbukti benar.
Kecepatan hasil pemilu memberikan pengalaman yang menegangkan bagi pendukung Donald Trump dan Joe Biden. Komentator di stasiun televisi ABC dan CNN berdebat mengenai apa yang terjadi apabila kedua kandidat mendapatkan hasil yang sama di electoral college.
"Semua orang harus ambil napas dalam-dalam," kata pembawa berita CNN, Jake Tapper, Rabu (4/11).
"Yang mana cukup sulit, butuh waktu," jawab rekannya, Dana Bash.
Trump sudah tidak sabar. Ia mengirimkan surel kemenangan ke pendukungnya. Trump memprediksi akan menang dan tanpa memberikan bukti yang nyata ia mengatakan 'media berita palsu dan rekan Demokrat mereka menolak hasil pemilihan'.
Kemenangan di Florida menenangkan pendukung Trump dan menghapus harapan bagi pendukung Biden yang telah unggul di jajak pendapat. Penghitungan awal di Ohio dan North Carolina sempat memberikan semangat bagi pendukung Biden tapi akhirnya Trump berhasil memenangkan dua negara bagian itu. Hal ini menunjukkan apa yang telah media-media AS prediksi.
"Anda bisa merasakan harapan dan mimpi pemirsa kami jatuh, Anda bisa mendengar rak-rak minuman keras di seluruh negeri dibuka," kata pembawa acara MSNBC Nicolle Wallace.
Fox New Channel merayakan jajak pendapat satu tahun terakhir yang mengungguli Biden tak terealisasikan. "Banyak orang di negara Trump merasa cukup senang sekarang ini," kata pembawa acara Fox News Laura Ingraham.