REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Senator Bernie Sanders mengungkapkan prediksi skenario yang menjadi kenyataan dilakukan oleh kubu Presiden Pejawat Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Dia dengan jelas memprediksi Donald Trump akan mendeklarasikan kemenangan sebelum waktunya.
Dalam acara "The Tonight Show Starring Jimmy Fallon" yang ditayangkan 23 Oktober, mantan calon presiden dari Partai Demokrat itu memprediksi beberapa kondisi yang akan berlangsung setelah pemungutan suara pada 3 November. Dia juga memiliki beberapa prediksi tentang sikap dan keputusan Donald Trump menyatakan kemenangan pada malam pemilihan serta menyatakan terjadi penipuan atas suara yang belum dihitung.
"Anda akan mengalami situasi yang saya curigai di negara bagian seperti Pennsylvania, Michigan, Wisconsin, negara bagian lain, di mana mereka akan menerima surat suara dalam jumlah besar,” kata Sanders.
Sanders menyoroti kondisi di negara-negara bagian tersebut yang banyak melakukan pemilihan dini dan memanfaatkan pos untuk mengirim surat suara. Hal itu berbeda dengan Florida atau Vermont, yang hasilnya akan terlihat sangat cepat.
"Itu berarti Anda akan memiliki negara bagian yang menangani mungkin jutaan surat suara yang masuk," kata Sanders merujuk pada Pennsylvania, Michigan, Wisconsin, dan beberapa negara bagian yang banyak menerima kiriman suara melalui pos.
Setelah itu, Sanders menyatakan keprihatinannya karena Trump mengumumkan kemenangan sebelum waktunya pada malam pemilihan sementara suara masih dihitung. “Bisa jadi pada pukul 10 malam pemilihan, Trump menang di Michigan, dia menang di Pennsylvania, dia menang di Wisconsin, dan dia tampil di televisi dan berkata, 'Terima kasih orang Amerika telah memilih saya kembali, semuanya sudah berakhir, semoga harimu menyenangkan," katanya.
Tapi, Sanders memperingatkan, esok hari setelah surat suara dari pos dihitung seluruhnya, hasil berubah dan menunjukkan Joe Biden dari Demokrat yang menempati posisi presiden.
"Pada saat itu Trump berkata, 'Lihat, sudah kubilang semuanya itu curang. Sudah kubilang surat suara yang masuk itu salah. Dan kami tidak akan meninggalkan kantor (Gedung Putih),'" ujar Sanders.
Pada Rabu dini hari (4/11), Donald Trump mengklaim kemenangan dini Pilpres AS. Namun, Tim Kampanye-nya kemudian melayangkan gugatan ke negara Michigan dan Pennsylvania dengan alasan tidak adanya akses yang layak untuk peninjau penghitungan suara. Tim Donald Trump juga meminta penghitungan suara ulang di Wisconsin. Joe Biden sementara unggul di ketiga negara bagian tersebut.