REPUBLIKA.CO.ID, WINA -- Menteri dalam negeri Austria pada Rabu mengatakan bahwa pria bersenjata yang menewaskan empat orang di ibu kota Wina pada Senin mencoba untuk membeli peluru secara ilegal dari Slovakia pada Juli, dan telah diketahui oleh intelijen Austria.
Berbicara kepada wartawan, Menteri Dalam Negeri Austria Karl Nehammer mengungkapkan pria penyerang bernama Kujtim Fejzulai, memiliki kewarganegaraan Austria dan Makedonia, melakukan perjalanan ke Slovakia untuk mencari amunisi tetapi ditolak karena dia tidak memiliki lisensi senjata. Informasi itu diketahui oleh intelijen Austria tetapi tidak dibagikan dengan jaksa, ungkap Nehammer.
Nehammer mencatat penyerang itu bertindak sendiri.
Memperhatikan penyelidikan atas aksi teroris tersebut terus berlanjut, dia mengatakan bahwa 14 orang yang diduga terlibat dengan teroris yang berusia 20 tahun itu ditangkap dan orang-orang tersebut memiliki berbagai kewarganegaraan. Nehammer juga menyalahkan pendahulunya dari sayap kanan, Herbert Kickl karena telah "merusak" dinas intelijen.