Jumat 06 Nov 2020 03:07 WIB

Australia Dapat Dua Kontrak Pembelian Vaksin Covid-19

Australia beli 50 juta dosis vaksin Covid-19 dari tiga perusahaan.

Red: Nur Aini
Vaksin Covid-19 (ilustrasi).
Foto: AP Photo/Ted S. Warren
Vaksin Covid-19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Australia menandatangani dua kesepakatan pada Kamis (5/11) untuk membeli 40 juta dosis vaksin Covid-19 dari Novavax dan 10 juta dari Pfizer dan BioNTech.

Sementara itu, negara bagian yang menjadi pusat penyebaran virus corona di Australia, Victoria, melaporkan tidak ada kasus untuk hari keenam berturut-turut. Perjanjian hari Kamis mengikuti kesepakatan pada September senilai 1,7 miliar dolar Australia (sekitar Rp 17,6 triliun) dengan AstraZeneca dan CSL Ltd untuk total hampir 85 juta dosis vaksin.

Baca Juga

Kesepakatan dengan Novax, Pfizer, dan BioNTech bernilai sekitar 1,5 miliar dolar Australia (sekitar Rp 15,6 triliun). Menteri Kesehatan Federal Greg Hunt mengatakan pemerintah sedang dalam jalur untuk meluncurkan vaksin virus corona di negara itu mulai Maret tahun depan.

"Itu memberi kita potensi untuk memastikan bahwa setiap orang Australia bisa mendapatkan vaksin selama tahun 2021," kata Hunt kepada Sky News, Kamis.

Vaksin Pfizer-BioNTech bersama AstraZeneca dan Novavax adalah di antara kandidat terkemuka dalam perlombaan untuk menjadi yang pertama mendapatkan persetujuan peraturan di Amerika Serikat dan Eropa. Australia telah melaporkan kasus virus corona harian baru dalam satu digit dalam beberapa hari terakhir setelah secara efektif memberantas gelombang kedua wabah di negara bagian terpadat kedua,Victoria.

Tidak adanya kasus baru Covid-19 di Victoria selama hampir seminggu mendorong Negara Bagian New South Wales (NSW) untuk membuka kembali perbatasannya mulai 23 November. Qantas Airways mengatakan akan mengoperasikan ribuan penerbangan dari Melbourne dan kawasan Victoria ke NSW selama musim panas setelah pihak berwenang melonggarkan pembatasan pada perbatasan regional.

Australia telah melaporkan lebih dari 27.600 kasus, termasuk 907 kematian, jauh lebih sedikit daripada kebanyakan negara maju lainnya. Victoria menyumbang lebih dari 73 persen kasus nasional dan 90 persen kematian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement