REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Kementerian Pertanian Belanda, Kamis (5/11) mengeluarkan perintah pemusnahan 200.000 ekor ayam. Otoritas itu menemukan kasus flu burung yang sangat patogenik di sebuah peternakan di Kota Puiflijk.
Pemusnahan juga dilakukan pada unggas di peternakan lain yang berjarak satu kilometer dari peternakan yang terpapar. Ini adalah kali kedua di Belanda belakangan ini setelah kasus flu burung pertama dideteksi muncul pada unggas liar.
Peternakan di Puiflijk yang terpapar kasus flu burung itu berada dalam radius tiga kilometer dari lokasi kasus pertama. Lokasi pertama berjarak 30 kilometer dari perbatasan dengan Jerman, di dekat Kota Nijmegen.
Peternakan-peternakan lainnya telah diuji untuk mendeteksi apakah terdapat kasus penularan yang sama. Otoritas melarang pemindahan unggas dalam radius 10 kilometer.
Risiko penularan virus flu burung H5N8 terhadap manusia dianggap rendah. Namun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut virus itu telah menyebar pada burung-burung yang bermigrasi, lalu menular pada unggas di dalam negeri.
Para peternak unggas di Belanda telah diminta untuk menjaga hewan ternak mereka tetap berada di dalam kandang, untuk mencegah penularan, sampai ada pemberitahuan selanjutnya.
Sektor peternakan unggas di Belanda bernilai sekitar 1,6 miliar euro (setara Rp 27 triliun), dengan 2.000 peternakan dan 10.000 pekerja. Negara itu merupakan pengekspor daging ayam dan telur terbesar di Eropa.
Selain Belanda, pada Senin (2/11) Inggris juga mengeluarkan perintah pemusnahan 13.000 burung di sebuah peternakan di Frodsham, Cheshire, setelah mendeteksi kasus flu burung di sana.