Jumat 06 Nov 2020 06:42 WIB

AstraZeneca Pastikan Data Uji Vaksin Covid-19 Siap Tahun Ini

Vaksin dipandang sebagai taruhan terbaik dunia untuk mengatasi pandemi

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Christiyaningsih
AstraZeneca merupakan salah satu perusahaan yang sedang mengembangkan vaksin Covid-19 di dunia.
Foto: EPA-EFE/DAN HIMBRECHTS AUSTRALIA AND NEW ZEA
AstraZeneca merupakan salah satu perusahaan yang sedang mengembangkan vaksin Covid-19 di dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - AstraZeneca memastikan data uji klinis vaksin Covid-19 akan tersedia dalam tahun ini. Sebelumnya penurunan infeksi virus corona Inggris pada musim panas telah mendorong kembali hasil tes untuk vaksin potensial Covid-19 AstraZeneca, yang menyebabkan perusahaan farmasi tersebut menunda pengiriman vaksin ke pemerintah Inggris.

Kepala vaksin Inggris mengatakan akan menerima hanya empat juta dosis vaksin potensial tahun ini, dibandingkan dengan perkiraan awal sebesar 30 juta pada 30 September. "Hasil dari uji coba tahap akhir diantisipasi akhir tahun ini, tergantung pada tingkat infeksi dalam komunitas tempat uji klinis dilakukan," kata CEO AstraZeneca Pascal Soriot saat merilis hasil pendapatan perusahaan, Kamis (5/11).
 
Ia menambahkan pihaknya menahan pengiriman sementara menunggu data dari uji klinis tahap akhir untuk memaksimalkan masa simpan persediaan. Vaksin dijaga tetap beku dalam wadah besar dan hanya akan menambahkan bahan akhir, memasukkannya ke dalam botol, dan menyimpannya pada suhu lemari es saat vaksin mendekati persetujuan.
 
"Kami sedikit terlambat dalam pengiriman, itulah sebabnya vaksin disimpan dalam bentuk beku," kata Soriot.
 
Namun menurutnya AstraZeneca sepenuhnya siap untuk meluncurkan vaksin ketika sudah siap. Soriot menambahkan jadwal pengiriman mingguan perusahaan kira-kira sesuai dengan rencana vaksinasi pemerintah Inggris.
 
AstraZeneca dan mitranya dalam proyek tersebut, Universitas Oxford, mengatakan setelah uji coba berhasil keduanya akan mengajukan persetujuan darurat di sebanyak mungkin negara pada saat yang bersamaan. "Pembacaan data akan diserahkan ke regulator dan dipublikasikan di jurnal ilmiah peer-review," ujar Soriot.
 
Kedua mitra ini berlomba dengan Pfizer/BioNTech, Moderna, dan lainnya untuk mempublikasikan hasil rinci pertama dari uji coba vaksin Covid-19 skala besar. Vaksin dipandang sebagai taruhan terbaik dunia untuk mengatasi pandemi yang telah menyebabkan lebih dari 1,2 juta kematian, ekonomi yang kacau, dan miliaran kehidupan yang terganggu.
 
Awal tahun ini, AstraZeneca juga setuju untuk mulai memasok jutaan dosis pada akhir 2020 ke Amerika Serikat, Uni Eropa, dan negara-negara miskin. Penyaluran ini dilakukan melalui kelompok respons epidemi CEPI dan aliansi vaksin GAVI dengan tunduk pada hasil uji coba dan persetujuan peraturan.
 
Perusahaan berharap penyuntikan akan efektif setidaknya selama satu tahun. Akan tetapi hanya data uji coba yang dapat mengkonfirmasi hal ini.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement