Jumat 06 Nov 2020 22:08 WIB

Menlu Jerman Minta Donald Trump dan Joe Biden Tahan Diri

Menlu Jerman turut mengomentari perolehan suara sementara Pilpres AS

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (kiri) dan calon presiden Amerika Serikat dari partai Demokrat, Joe Biden (kanan)
Foto: AP/Patrick Semansky
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump (kiri) dan calon presiden Amerika Serikat dari partai Demokrat, Joe Biden (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas meminta Donald Trump dan Joe Biden untuk menahan diri sampai hasil pilpres Amerika Serikat (AS) tersedia. Menurutnya, memperburuk ketegangan adalah tindakan tak bertanggung jawab.

“Amerika lebih dari sekadar pertunjukan satu orang. Siapa pun yang terus menuangkan minyak ke atas api dalam situasi seperti ini bertindak tidak bertanggung jawab, "kata Maas kepada media Jerman Funke pada Jumat (6/11).

Baca Juga

Menurut dia, saat ini adalah waktunya untuk tetap tenang sampai hasil yang ditentukan secara independen tersedia. "Agar hasil -yang belum ditentukan- diterima, setiap orang harus menahan diri," kata Maas.

Maas turut mengomentari perolehan sementara pilpres AS. "Dengan mayoritas yang sempit, sangat mudah menemukan diri Anda di pihak yang kalah. Ini menunjukkan betapa pentingnya bekerja untuk menjembatani perpecahan politik," ucapnya.

Sejauh ini, Biden memang masih mengungguli Trump dalam perolehan suara elektoral. Biden telah mendapat 264 suara, sedangkan Trump 214. Untuk menjadi orang pertama di Gedung Putih, masing-masing kandidat harus merebut 270 suara elektoral.

Berdasarkan penghitungan Associated Press, suara populer yang telah dikumpulkan Biden adalah 73.488.248 (50,5 persen). Sementara Trump 69.622.407 (47,8 persen). Trump telah menuding Partai Demokrat melakukan kecurangan.

Trump dan tim kampanyenya telah mengajukan tuntutan hukum di empat negara bagian AS. Di Nevada, Pennsylvania, dan Georgia, kubu Trump meminta penghitungan suara dihentikan. Kemudian di Wisconsin, pihak Trump menuntut penghitungan ulang. Suara di keempat negara bagian tersebut masih dihitung dan dianggap bakal menjadi penentu kemenangan dalam kontestasi pilpres. 

sumber : Reuters/AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement