REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Negara bagian Georgia AS akan melakukan penghitungan ulang suara presiden. Di negara bagian itu kandidat Demokrat, Joe Biden, unggul sedikit atas Presiden Donald Trump.
"Masing-masing calon memiliki 49,4 persen suara, meskipun Biden unggul dengan sekitar 1.500 suara pada Jumat pagi dengan 4.169 surat suara tetap tersisa untuk dihitung," kata manajer implementasi sistem pemungutan suara Georgia, Gabriel Sterling.
Menteri luar negeri Georgia, Brad Raffensperger, mengatakan dia memperkirakan margin dalam pemilihan presiden hanya beberapa ribu suara.
"Dengan margin sekecil itu, akan ada penghitungan ulang," kata Raffensperger dilansir Reuters, Sabtu (7/11).
Para pejabat juga mengatakan sekitar 9.000 surat suara militer dan luar negeri masih beredar dan dapat diterima jika mereka tiba pada hari Jumat, dan dicap pada hari Selasa atau sebelumnya. Penghitungan ulang tidak dapat dimulai hingga suara Georgia saat ini disahkan, yang diperkirakan tahun ini pada atau sebelum 20 November.