REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Setelah bertahun-tahun penundaan yang disebabkan oleh birokrasi, pemotongan dan penentangan dari faksi agama dan politik, masjid pertama yang didanai pemerintah di Athena sejak 1833 dibuka untuk jamaah pada hari Jumat (6/11) lalu. Ratusan ribu Muslim dari negara-negara termasuk Pakistan, Suriah, Afghanistan dan Bangladesh yang tinggal di Athena menyambut baik pembukaan masjid ini.
Selama ini para Muslim di Athena belum memiliki masjid resmi sejak penjajah Ottoman pergi dari wilayah Yunani hampir 200 tahun yang lalu.
Rencana untuk membangun masjid di Athena sudah digagas sejak 1890, tetapi butuh waktu puluhan tahun untuk mewujudkannya karena tentangan dari komunitas Ortodoks dan nasionalis yang sebagian besar beragama Kristen. Selain juga karena birokrasi yang lamban dan krisis keuangan yang menerpa Yunani selama satu dekade.
Di tengah wabah virus corona, hanya sejumlah jamaah yang mengenakan masker dan duduk berjauhan karena larangan Covid-19, menghadiri shalat Jumat pertama di masjid tersebut. "Ini adalah momen bersejarah bagi komunitas Muslim yang tinggal di Athena, kami telah lama menunggu masjid ini," kata Heider Ashir, anggota dewan pengurus masjid seperti dilansir CNN, Sabtu (7/11).
"Alhamdulillah, akhirnya kami memiliki masjid yang terbuka dan kami bisa sembahyang di sini dengan leluasa."
Tetapi Muslim lainnya tidak senang dengan penampilan masjid. Struktur abu-abu persegi panjang tanpa kubah atau menara, tidak memiliki kemiripan dengan masjid anggun dan hiasan lainnya di Eropa.
"Itu sama sekali tidak terlihat seperti tempat ibadah, itu adalah bangunan kecil, persegi, menyedihkan," kata Naim El Ghandour, kepala Asosiasi Muslim Yunani.
"Kami sangat berterima kasih kepada mereka atas tawaran tersebut, tetapi kami akan berjuang untuk mencapai tingkat yang kami layak dapatkan."
Di bawah penguncian untuk mengekang lonjakan infeksi Covid, pertemuan untuk ibadah formal akan dilarang dari Sabtu hingga 30 November. "Kami akan shalat di rumah, dan segera setelah penguncian selesai, masjid akan kembali dibuka untuk jamaah," kata Ashir.