REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Capres Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat Joe Biden telah memenangkan pilpres. Ia meraih 290 suara elektoral, sementara pejawat Donald Trump 214. Dibutuhkan 270 suara untuk melenggang ke Gedung Putih.
Saat berkampanye, terdapat setidaknya tujuh hal yang dijanjikan Biden jika dia terpilih. Dikutip dari laman Sky News pada Ahad (8/11), berikut janji-janji tersebut.
- Penanganan Covid-19
Saat berkampanye, termasuk ketika debat capres, Biden melayangkan kritik keras terhadap Trump. Dia menganggap pemerintahan Trump telah gagal menangani pandemi Covid-19. Biden mengatakan jika terpilih sebagai presiden, dia akan menyusun rencana nasional terpadu. Di dalamnya termasuk sepuluh ribu pelacakan staf, mendorong negara bagian memberlakukan kewajiban memakai masker dan karantina wilayah, pengujian massal, dan akses gratis terhadap vaksin untuk semua warga AS.
- Ekonomi
Biden berjanji memompa aliran dana ke dalam bisnis Amerika dalam apa yang mungkin mewakili intervensi federal terbesar selama beberapa tahun. Dia telah menyatakan dukungannya untuk upah minimum nasional sebesar 15 dolar AS per jam, dan menawarkan pinjaman kepada perusahaan kecil serta menengah yang terdampak pandemi.
Para pengamat mengatakan rencana "Made in America" Biden akan menciptakan 18 juta pekerjaan baru. Dia juga berjanji untuk membalikkan beberapa pemotongan pajak yang diberlakukan oleh Trump, mengalihkan beban kembali ke orang terkaya di Amerika.
- Rasial dan Ketimpangan
Biden telah menghadapi banyak kritik atas catatannya tentang masalah yang berkaitan dengan komunitas kulit hitam. Tapi proposalnya untuk mendorong kesetaraan rasial di AS merupakan pilar utama dari agenda kampanye "Build Back Better". Ini akan fokus pada langkah-langkah ekonomi, meningkatkan peluang bisnis kecil di komunitas minoritas Amerika dan berinvestasi dalam kepemilikan rumah dan program pendidikan di daerah yang kurang beruntung secara ekonomi.
- Perubahan Iklim
Biden melihat kebijakan lingkungan sebagai tambang emas ekonomi bagi negara. Dia berencana untuk menginvestasikan 2 triliun dolar AS yang mengejutkan dalam teknologi energi bersih seperti matahari dan angin. Pemerintahannya menjanjikan target emisi yang ambisius - emisi karbon nol bersih pada tahun 2050 - dan mengembalikan AS ke dalam kesepakatan iklim Paris.
- Imigrasi
Presiden baru telah berjanji untuk menghilangkan pembatasan imigrasi yang diberlakukan pemerintahan Trump dan berhenti membangun tembok di perbatasan dengan Meksiko. Biden mengatakan, dia akan memperluas sumber daya untuk migran yang sudah ada di AS secara legal dan akan memberikan peta jalan untuk kewarganegaraan bagi mereka yang berada di negara itu secara ilegal.
- Perawatan Kesehatan
Biden berjanji untuk memperkuat dan memperluas Undang-Undang Perawatan Terjangkau (Affordable Care Act), yang dikenal sebagai Obamacare. Sekitar 115 juta orang Amerika, mereka yang berusia di atas 65 tahun atau berpenghasilan rendah, menerima perawatan kesehatan dari pemerintah melalui program Medicare dan Medicaid. Biden ingin mengizinkan orang untuk mendaftar di usia 60 tahun. Dia juga akan membuat apa yang disebut "opsi publik" bagi orang lain yang tidak memiliki layanan kesehatan untuk bergabung.
- Kebijakan Luar Negeri
Yang paling mencolok dari bidang ini adalah mengembalikan AS ke kesepakatan nuklir Iran. Trump diketahui menarik AS dari kesepakatan tersebut pada Mei 2018. (Kamran Dikarma)