REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Lingkaran dalam Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mulai terpecah tentang mengakui kekalahan atau desakan terus berjuang dalam hasil pemilihan presiden (pilpres) AS 2020. Menantunya, Jared Kushner dan ibu negara Melania Trump meminta Trump menerima kemenangan Joe Biden. Sementara dua putra Trump mendesak Trump dan sekutu untuk terus berjuang dalam sengketa pilpres.
Dua sumber yang tak disebutkan jati dirinya mengatakan kepada CNN, bahwa Kushner telah mendekati presiden untuk menyampaikan pesan menyerah saja. Begitu pun ibu negara, secara pribadi mengatakan, sudah waktunya bagi suaminya untuk menerima kekalahan pemilu.
Sementara itu, dua putra Trump, Donald Jr., dan Eric telah meminta sekutu untuk terus berjuang. Mereka juga meminta Partai Republik dan pendukungnya secara terbuka menolak hasil pilpres, meski beberapa proyeksi media menunjukkan kemenangan Biden.
Percakapan baru-baru ini menyebut bahwa Eric Trump mengatakan kepada sekutunya bahwa dia yakin pemilu ini janggal. Dia pun berjanji akan berjuang untuk membatalkan hasilnya.
Tim kampanye Trump merencanakan serangan untuk memicu argumen yang tidak didukung bukti tentang kecurangan penghitungan suara. Salah satu cara yang direncanakan adalah menampilkan berita kematian orang-orang yang diklaim sebagai pemilih dalam pemilu. Tim juga mempertimbangkan untuk mengadakan demonstrasi untuk memperkuat pesan itu.
Sementara Trump terus menegaskan bahwa persaingan belum selesai. "Saya tidak akan berhenti sampai Rakyat Amerika mendapatkan penghitungan suara jujur yang pantas mereka terima dan tuntutan Demokrasi," kata Trump dalam pernyataan melalui tim kampanyenya.
Wakil manajer kampanye Biden-Harris Kate Bedingfield mengatakan bahwa tidak ada komunikasi antara Biden dan Trump, atau antara perwakilan dari salah satu kampanye. Biden memenangkan kursi kepresidenan setelah negara bagian Pennsylvania selesai penghitungan, yang membuat suara Biden lebih dari 270 yang diperlukan untuk melenggang ke Gedung Putih.