REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China pada Senin (9/11) menyerukan komunikasi yang lebih kuat dan saling menghormati dalam hubungan bilateral dengan Washington setelah hasil nyata dari pemilihan presiden Amerika Serikat (AS).
"Kami selalu menekankan bahwa China dan AS harus memperkuat komunikasi dan dialog, untuk mengelola perbedaan berdasarkan rasa saling menghormati, dan memperluas kerja sama berdasarkan timbal balik dan saling menguntungkan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin kepada wartawan pada konferensi pers di Beijing.
Menurut harian China Global Times, jubir Wang menanggapi kemenangan Joe Biden yang diumumkan media AS bahwa pihaknya memahami hasil pemilihan presiden akan ditentukan mengikuti hukum dan prosedur AS. "Kami akan menanggapi sesuai dengan praktik umum internasional."
Di bawah pemerintahan Donald Trump, hubungan AS-China menurun di tengah perang perdagangan yang intens di mana kedua belah pihak saling menaikkan tarif perdagangan. Trump juga menghukum Beijing atas dugaan pelanggaran hak Muslim Uighur di provinsi Xinjiang, serta atas tanggapannya terhadap protes di Hong Kong.
Biden pada Sabtu memenangkan negara bagian Pennsylvania, dan dengan kemenangan itu melampaui 270 delegasi suara elektoral yang diperlukan untuk mengamankan Gedung Putih, menurut Associated Press dan media prominen lainnya. Pemimpin demokratis itu sekarang mengantongi 290 suara elektoral setelah penghitungan suara di Nevada selesai.