REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud mengatakan negaranya tetap mendukung perjuangan rakyat Palestina membentuk negara merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya. Menurutnya isu itu menjadi bagian tak terpisah dalam upaya menciptakan perdamaian di Timur Tengah.
"Kami mendukung upaya perdamaian di Timur Tengah melalui negosiasi antara Palestina dan Israel untuk mencapai solusi yang adil dan permanen," kata Raja Salman dalam pidato pembukaannya di Dewan Syura Saudi pada Rabu (11/11), dikutip laman Al Arabiya.
Selain Palestina, Raja Salman turut mengomentari konflik Yaman. Dia mengutuk serangan lanjutan milisi Houthi dengan mengerahkan pesawat nirawak (drone) dan roket ke Saudi. Ia menekankan bahwa serangan itu melanggar hukum internasional.
Kemudian dia meminta komunitas internasional menyadari bahaya peran Iran dalam mendukung terorisme, ekstremisme, dan sektarianisme. "Kerajaan (Saudi) menegaskan bahaya proyek regional oleh rezim Iran, dan kami menolak campur tangannya dalam urusan internal dan dukungannya untuk terorisme, ekstremisme dan sektarianisme," kata Raja Salman.
"Kami menyerukan kepada komunitas internasional untuk mengambil posisi yang kuat terhadap Iran guna memastikan tidak memperoleh senjata pemusnah massal dan mengembangkan proyek rudal balistiknya," ujar Raja Salman.