REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Pertama kalinya dalam dua pekan jumlah pasien Covid-19 di Prancis yang masuk rumah sakit turun. Penurunan terjadi setelah pemerintah menggelar karantina nasional untuk memperlambat meningkatnya jumlah infeksi dan meringankan beban rumah sakit.
Pada Ahad (15/11) juga untuk pertama kalinya dalam enam pekan terakhir jumlah pasien Covid-19 di Prancis yang masuk unit gawat darurat turun. Walaupun pasien virus korona masih mengisi 96 persen kasur unit gawat darurat rumah sakit di Prancis.
Selama 14 hari berturut-turut jumlah kasus infeksi di Prancis untuk per 100 ribu populasi juga menurun. Beberapa dokter mengatakan mereka mulai melihat tanda-tanda terangkatnya beban berlebihan yang ditanggung unit gawat darurat.
Namun masih terlalu dini untuk menyimpulkan bila Prancis sudah melewati puncak gelombang kedua wabah virus corona. Prancis menjadi negara yang paling banyak mengkonfirmasi kasus positif virus corona.
Total pasien Covid-19 di Prancis yang meninggal dunia hingga saat ini mencapai 44.246. Karena terancam diterpa gelombang kedua wabah virus corona, sejak 30 Oktober lalu pemerintah Prancis memberlakukan karantina nasional.
Pemerintah Prancis mengatakan bila angka infeksi di sejumlah rumah sakit menunjukan penurunan. Kebijakan karantina nasional itu dapat dicabut pada 1 Desember.