REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Presiden Palestina Mahmoud Abbas memuji dukungan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan terhadap perjuangan rakyatnya untuk memperoleh kemerdekaan. Dia pun menyanjung Khan karena dengan tegas menolak membuka hubungan diplomatik dengan Israel
"Kami mengikuti dengan penuh minat dan terima kasih pada wawancara televisi terakhir Anda serta pernyataan terhormat Anda tentang posisi resmi Pakistan yang tegas dan mendukung perjuangan Palestina yang adil," kata Abbas dalam suratnya yang dikirim kepada Khan, dilaporkan laman kantor berita Palestina WAFA.
Abbas menyebut setiap warga Palestina pasti bangga dengan sikap dan dukungan Khan. “Kami sangat menghargai kepatuhan Anda pada posisi Anda dalam mendukung rakyat Palestina untuk mendapatkan hak-hak mereka yang sah, terlepas dari tekanan yang Anda hadapi, yang menegaskan keberanian, orisinalitas dan kekuatan tekad Anda, dan komitmen Anda untuk mendukung tujuan rakyat menuntut keadilan," ujar Abbas.
Sebelumnya Imran Khan mengatakan Pakistan telah ditekan oleh beberapa negara agar membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Namun dia enggan tunduk pada desakan tersebut.
"Saya tidak berpikir dua kali untuk mengakui Israel, kecuali ada penyelesaian adil yang memuaskan warga Palestina," kata Khan dalam wawancara dengan stasiun televisi lokal dikutip laman Jerusalem Post pada Ahad (15/11).
Khan menegaskan Pakistan akan tetap menjunjung sikap Quaid-e-Azad Muhammad Ali Jinnah. Dia adalah pendiri Pakistan yang menolak mengakui Israel.
Dalam wawancara, Khan menolak menyebutkan negara-negara yang menekan Pakistan. "Ada hal-hal yang tidak dapat kami katakan. Kami memiliki hubungan baik dengan mereka (negara yang menekan Pakistan untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel)," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Khan turut mengomentari kemenangan Joe Biden dalam pilpres Amerika Serikat (AS). Menurut dia, kebijakan Biden terhadap Israel di masa mendatang akan sangat penting.
"Masalah sebenarnya adalah Israel. Kita akan melihat bagaimana Biden menangani itu, apakah dia mengubah kebijakan (Presiden AS Donald) Trump di Israel atau melanjutkannya dengan mereka," ucapnya.
Bulan lalu, Khan menyebut lobi Israel memiliki pengaruh kuat dan mendalam di AS. "Itulah mengapa seluruh kebijakan Amerika di Timur Tengah dikendalikan oleh Israel," kata dia.