REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mungkin akan menarik hampir semua pasukan Negeri Paman Sam dari Somalia. Pejabat pemerintah AS mengatakan langkah itu bagian dari kebijakan untuk mengurangi keberadaan pasukan AS di seluruh dunia.
Pada Rabu (18/11) pejabat yang tidak bersedia disebutkan namanya itu mengatakan belum ada yang difinalisasi. Militer AS juga belum mendapat perintah apa pun. Akan tetapi kemungkinan perintah penarikan pasukan akan segera dikeluarkan.
Pentagon menolak untuk menjawab pertanyaan mengenai penugasan pasukan. Senin (16/11) lalu Trump dilaporkan akan menerima sebagian pasukan yang ditarik dari Afghanistan, walaupun berjanji akan memulangkan semua pasukan pada hari Natal.
Pejabat tersebut mengatakan diperkirakan Trump juga akan menarik sekitar 2.500 hingga 3.000 pasukan dari Irak. AS menugaskan sekitar 700 pasukan di Somalia untuk membantu pasukan setempat mengalahkan pemberontak al-Shabaab yang berafiliasi dengan al-Qaeda.
Misi itu tidak mendapat banyak perhatian di Amerika Serikat tapi dianggap batu loncatan Pentagon dalam upaya mereka mengalahkan jaringan al-Qaeda di seluruh dunia. Pelaksana Tugas Menteri Pertahanan AS yang baru Christopher Miller memperhatikan Somalia dengan cermat. Mantan Baret Hijau tersebut dapat memiliki opsi untuk mempertahankan beberapa pasukan di negara itu dan berhenti mengerahkan pasukan skala besar.
Kritikus menilai perubahan radikal semacam itu dapat meningkat risiko yang signifikan. Mantan komandan pasukan khusus Angkatan Darat Somalia Kolonel Ahmed Abdullahi Sheikh mengatakan keputusan menarik pasukan dapat mengancam operasi kontra-terorisme di Somalia dan mengurangi kepercayaan terhadap AS. "Ini ditentukan oleh politik," katanya.
Tiga pekan yang lalu AS sudah menarik pasukannya dari kota Bossaso dan Galkayo. Sheikh mengatakan masih ada pasukan AS di selatan kota pelabuhan Kismayo, pangkalan udara pasukan khusus di Baledogle dan ibu kota Mogadishu.
Namun penarikan pasukan dengan cepat meningkatkan risiko al Shabaab dapat merebut wilayah pemerintah Somalia. Sheikh mengatakan penarikan pasukan dapat menimbulkan kevakuman kekuasaan.
"Moral pasukan Somalia bagus karena pasukan AS, jika di serang ada kemungkinan mereka mendapat bantuan udara, mereka dapat bantuan medis," katanya.