Jumat 20 Nov 2020 20:53 WIB

Finlandia Laporkan Kenaikan KDRT Selama Pandemi Covid-19

Kenaikan KDRT mencapai 29 persen dibanding 2019

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Kasus KDRT (ilustrasi)
Foto: abc news
Kasus KDRT (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, HELSINKI -- Kepolisian Finlandia melaporkan, kekerasan dalam rumah tangga, kejahatan terkait alkohol, dan penggunaan narkoba meningkat selama pandemi Covid-19. Kondisi itu terjadi akibat begitu banyak orang terjebak di rumah.

Menurut polisi Finlandia, negara tersebut telah mengalami peningkatan kasus kekerasan dalam rumah tangga yang belum pernah terjadi sebelumnya selama pandemi Covid-19. Polisi dipanggil untuk menanggapi sekitar 14.400 lebih banyak kasus darurat domestik. Peningkatan itu terjadi sebanyak 29 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Sedangkan, hampir 18.000 atau 28 persen lebih banyak kasus gangguan rumah tangga atau perilaku mengganggu terjadi selama pandemi berlangsung.

Baca Juga

Kepala Inspektur Kepala Kepolisian Nasional, Ari Jarvenpaa, menyatakan, peningkatan kekerasan di rumah sejalan dengan laporan lebih sedikit perilaku kekerasan di ruang publik. Namun, kekerasan fisik di dalam rumah telah berubah menjadi mengerikan, dengan meningkatnya kasus penyerangan bahkan pembunuhan.

Selain itu, polisi memperkirakan penurunan kejahatan terkait alkohol karena karantina wilayah. Namun, lembaga itu menghadapi kejutan yang tidak menyenangkan karena ada peningkatan yang stabil dalam pelanggaran seperti mabuk, perilaku tidak tertib, dan mengemudi dalam keadaan mabuk.

Laporan kejahatan terkait alkohol tumbuh 16 persen antara Januari dan September tahun ini dibandingkan dengan 33.000 kasus pada 2019. Sedangkan, jumlah total pelanggaran terkait narkoba juga mengalami peningkatan tajam hampir sepertiga atau 32 persen selama periode yang sama, dibandingkan tahun sebelumnya.

Sejauh ini, Finlandia tetap menjadi negara Nordik yang paling tidak terkena dampak pandemi. Helsinki melaporkan total hanya 20.286 kasus Covid-19 dan 374 kematian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement