REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jepang menahan kampanye pariwisata 'GoTo' yang mendorong masyarakat untuk bepergian dan makan di luar setelah jumlah kasus positif virus corona Sabtu (21/11) tembus rekor untuk ketiga kalinya berturut-turut.
Perdana Menteri Yoshihide Suga mengumumkan keputusan panel pemerintah mengenai langkah mengatasi pandemi virus corona. Ia menekankan perlunya tindakan 'yang sangat hati-hati'.
Suga mengatakan kebijakan yang memberikan diskon pada wisatawan tidak lagi berlaku dengan angka kasus infeksi yang tinggi. Diskon makan di luar juga akan diakhiri sementara waktu.
Jepang tidak pernah menerapkan karantina nasional total dan jumlah kasus kematian terkait virus corona di Negeri Sakura masih di bawah 2.000. Namun, kekhawatiran semakin meningkat saat angka kasus positif dalam tiga hari terus menembus rekor. Sementara pada Senin (23/11) mendatang Jepang juga akan mengadakan hari libur nasional.