REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud membuka KTT G20 yang diselenggarakan secara virtual pada Sabtu (21/11). Dalam pidato pembukaannya, dia fokus membahas tentang pandemi Covid-19 dan dampaknya. Saudi merupakan presiden G20 tahun ini.
"Pandemi Covid-19 telah menjadi guncangan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang mempengaruhi seluruh dunia dalam waktu singkat, menyebabkan kerugian ekonomi dan sosial global. Rakyat dan ekonomi kita masih menderita karena guncangan ini," kata Raja Salman, dikutip laman Al Arabiya.
Menurut dia, dampak pandemi dapat diatasi dengan kerja sama internasional. Terkait hal itu, Saudi telah menyiapkan dana 21 miliar dolar AS untuk mendukung upaya global memerangi pandemi. "Kita memiliki tugas untuk bersama-sama menghadapi tantangan selama KTT ini dan memberikan pesan yang kuat tentang harapan serta kepastian kepada rakyat kita melalui penerapan kebijakan untuk mengurangi krisis ini," ujarnya.
Raja Salman mengatakan, dalam waktu dekat, negara-negara harus mengatasi kerentanan yang terekspose oleh Covid-19. "Meskipun kami optimistis dengan kemajuan yang dicapai dalam mengembangkan vaksin, alat terapeutik dan diagnostik untuk Covid-19, kita harus bekerja untuk menciptakan kondisi akses yang terjangkau dan setara ke alat-alat ini untuk semua orang. Pada saat yang sama, kita harus bersiap lebih baik untuk menghadapi pandemi di masa depan," ucapnya.
Dia mendorong negara anggota G20 terus mendukung ekonomi global. Perbatasan mesti dibuka guna memfasilitasi mobilitas perdagangan dan manusia. "Kita harus memberikan dukungan kepada negara berkembang secara terkoordinasi guna mempertahankan pembangunan yang telah dicapai selama beberapa dekade terakhir," kata Raja Salman.
Dia berharap, KTT G20 tahun ini dapat memberikan hasil signifikan dan menentukan serta mengarah pada pengadopsian kebijakan sosial-ekonomi yang akan memulihkan harapan serta kepastian bagi masyarakat dunia.
Ikuti Whatsapp Channel Republika