REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo di Neom, kota cerdas yang direncanakan di Laut Merah. Mereka membahas kerja sama bilateral dan perkembangan terakhir di kawasan.
"Dalam pertemuan tersebut, mereka meninjau hubungan persahabatan, bidang kerja sama bilateral dan cara untuk meningkatkannya, serta membahas perkembangan di kawasan Timur Tengah (Timteng) dan upaya terkait," kata Saudi Press Agency dalam laporannya pada Ahad (22/11).
Saat tiba di Riyadh, Pompeo sempat mengatakan, dia hendak membahas upaya AS-Saudi dalam melawan terorisme. Ancaman Iran di kawasan turut menjadi topik yang ingin dia bicarakan dengan Pangeran MBS.
Dalam sebuah wawancara dengan Al Arabiya, Pompeo sempat menyebut, ancaman Iran dapat menjadi faktor yang mendorong lebih banyak negara Arab melakukan normalisasi diplomatik dengan Israel. "Kenyataannya, sekarang negara-negara Teluk dan Israel menyadari, mereka memiliki ancaman yang sama dari Iran," ucapnya.
Dia yakin, akan ada negara Arab lain yang menjalin perjanjian damai dan melakukan normalisasi diplomatik dengan Israel. "Saya sangat yakin, negara-negara lain akan bergabung dengan apa yang telah dilakukan Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, serta Sudan dan mengakui tempat yang tepat bagi Israel di antara negara-negara," kata Pompeo.