REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM - Bertemu dengan koordinator khusus PBB untuk proses perdamaian Timur Tengah pada Senin, menteri pertahanan Israel menyatakan kesiapan negaranya untuk terlibat dalam pembicaraan dengan kelompok Palestina Hamas yang bertujuan untuk memperbaiki kondisi di Jalur Gaza yang diblokade.
Melalui Twitter, Benny Gantz mengucapkan terima kasih kepada Nikolai Mladenov dari PBB karena telah membantu memfasilitasi dimulainya kembali koordinasi dengan Otoritas Palestina dan juga untuk membahas apa yang disebutnya pelanggaran Hamas terhadap kedaulatan Israel di selatan.
Gantz menambahkan bahwa Israel siap untuk mencapai solusi dan berkontribusi pada perbaikan kondisi bagi penduduk Gaza asal mencapai kesepakatan yang mencakup pembebasan tentara Israel yang ditahan oleh Hamas.
Tidak ada tanggapan langsung dari Hamas atas pernyataan Gantz tersebut.
Pekan lalu, Menteri Urusan Sipil Palestina Hussein Al-Sheikh mengonfirmasi dimulainya kembali hubungan dengan Israel.
"Sehubungan dengan seruan yang dibuat oleh Presiden [Mahmoud] Abbas mengenai komitmen Israel terhadap perjanjian yang ditandatangani bilateral dan berdasarkan surat resmi tertulis dan lisan yang kami terima, mengonfirmasi Komitmen Israel untuk mereka. Karenanya, hubungan dengan Israel akan kembali seperti semula," tulis Al-Sheikh di akun Twitter-nya.
Jalur Gaza menderita kekurangan makanan dan persediaan medis yang buruk ditambah pengangguran ekstrem yang diperparah oleh krisis listrik yang mengkhawatirkan sebagai akibat dari blokade Israel yang diberlakukan sejak 2007.
Hamas menahan empat tahanan Israel, termasuk dua tentara yang ditangkap selama perang Israel di Gaza pada musim panas 2014. Kelompok perlawanan Palestina itu telah menuntut pembebasan tahanan Palestina yang ditahan oleh Israel dalam rangka pertukaran tahanan.