Kamis 26 Nov 2020 00:40 WIB

27 Pabrik Sarung Tangan di Malaysia Ditutup Akibat Covid-19

Pabrik Top Glove merupakan penyumbang jumlah tertinggi kasus Covid-19 di Selangor.

 Karyawan Top Glove menunggu giliran untuk diantar ke rumah sakit menyusul temuan kasus Covid-19 di pabrik sarung tangan tersebut, Selasa (24/11).
Foto: EPA
Karyawan Top Glove menunggu giliran untuk diantar ke rumah sakit menyusul temuan kasus Covid-19 di pabrik sarung tangan tersebut, Selasa (24/11).

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Sebanyak 27 pabrik Top Glove yang berlokasi di Selangor Malaysia telah ditutup karena pekerjanya positif Covid-19. Menteri Pertahanan Malaysia, Tan Sri Ismail Sabri Yakoob mengemukakan hal itu dalam jumpa pers di Putrajaya, Rabu.

"Pemerintah sebelum ini telah mengumumkan pelaksanaan Perintah Kawalan Pergerakan Diperketat (PKPD) di asrama pria dan wanita pekerja Top Glove mulai 17 November lalu," katanya.

Baca Juga

Pemerintah juga telah mengarahkan 28 pabrik sarung tangan terbesar tersebut ditutup secara bertahap. Dengan begitu, para pekerja bisa menjalani ujian saringan dan proses karantina.

"Pada sidang khusus hari ini, Kementrian Kesehatan Malaysia (KKM) bersama Majelis Keamanan Negara (MKN) Selangor menyampaikan perkembangan situasi serta langkah-langkah yang telah dan sedang diambil bagi membendung penularan Covid-19 di kawasan ini," katanya.

Dia mengatakan, satu tim khusus telah diturunkan untuk melakukan proses penapisan (screening), karantina, dan penutupan pabrik Top Glove ini.

"Pasukan Gugus tugas ini dianggotai oleh Majelis Keselamatan Negara Negeri Selangor, Kantor Kesehatan Negeri Selangor, Kantor Daerah Klang, Majelis Kota Klang, dan Polres Klang," katanya.

Secara keseluruhan, pabrik ini mempunyai 11.215 pekerja. Hingga 24 November 2020, sebanyak 5.795 screening telah dilakukan dan 2.684 kasus positif di kawasan PKPD telah dicatatkan.

"Untuk mengelakkan penularan di kawasan komunitas, pihak pabrik juga telah diarahkan untuk menjalankan penapisan terhadap 2.263 pekerja yang tinggal di luar kawasan PKPD dan akan dikarantina," katanya.

Dia mengatakan semua pekerja yang telah dites dan didapati positif Covid-19 telah dibawa ke rumah sakit. Sementara itu, mereka yang negatif dikarantina di hotel-hotel yang ditetapkan seperti Hotel Gold Coast, Kelang Sentral, dan Stadium di Pandamaran.

"Jumlah kasus di pabrik Top Glove merupakan penyumbang jumlah tertinggi kasus Covid-19 di Selangor dan seluruh negara bagian," katanya.

Dia mengatakan jumlah kumulatif kasus di seluruh negara bagian adalah sebanyak 2.188. Dari jumlah tersebut 1.623 kasus tercatat di Selangor dan sebanyak 1.511 merupakan kasus positif Covid-19 dari klaster Top Glove.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement