REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Malaysia diperkirakan akan menerima vaksin Covid-19 pertamanya dari Pfizer pada kuartal pertama 2021. Penerimaan vaksin ditetapkan diberikan setelah menandatangani kesepakatan untuk 12,8 juta dosis dari perusahaan farmasi Amerika Serikat.
Perdana Menteri Muhyiddin Yassin pada Jumat (27/11), mengatakan, kesepakatan itu diharapkan dapat menyediakan vaksin bagi 6,4 juta warga Malaysia atau 20 persen dari populasi negara itu. Sebanyak 10 persen lainnya akan ditanggung di bawah partisipasi Malaysia dalam fasilitas global COVAX yang didukung oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Pfizer telah setuju untuk mengirimkan satu juta dosis pertama pada kuartal pertama 2021. Pengirimina juga diikuti dengan 1,7 juta dosis, 5,8 juta dosis dan 4,3 juta dosis pada kuartal-kuartal berikutnya," kata Muhyiddin, dikutip di reuters, Jumat.
"Program vaksinasi akan memprioritaskan kelompok berisiko tinggi, yakni petugas medis garis depan, warga lanjut usia, dan mereka yang memiliki penyakit tidak menular, seperti penyakit jantung, diabetes," lanjut Muhyiddin dalam konferensi pers yang disiarkan televisi.
Namun, hingga kini, vaksin Pfizer masih membutuhkan persetujuan dari pararegulator, termasuk Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA). Persetujuan tersebut harus diperoleh Pfizer sebelum Kementerian Kesehatan Malaysia mendistribusikannya.