REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD— Perdana Menteri Pakistan Imran Khan menegaskan dia tak berencana untuk mengakui rezim Zionis Israel.
Pernyataan ini disampaikan setelah muncul kabar mengenai kunjungan rahasia Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke Arab Saudi.
Langkah ini diambil Khan dengan mengacu pada pesan yang disampaikan pendiri negara Pakistan, Muhammad Ali Jinnah. Pada 1948, Jinnah mengatakan pihaknya tak akan mengakui rezim Zionis kecuali warga Palestina mendapatkan hak-hak mereka.
"Pakistan akan terus mendukung Palestina, dan tidak ada keputusan untuk mengakui rezim Zionis," tukas Khan, seperti dialnsir Abna24.
Sebelumnya, diberitakan Express Tribun bahwa Arab Saudi kemungkinan akan mengakui rezim Zionis.
Akan tetapi, Arab Saudi dinilai baru akan melakukan hal tersebut bila negara-negara Muslim lain, termasuk Pakistan, telah melunakkan sikap mereka terhadap rezim tersebut.
Terkait spekulasi ini, Khan memastikan tak ada tekanan dari pihak mana pun untuk membuatnya mengakui rezim Zionis. Kementerian Luar Negeri Pakistan juga telah menolak dengan tegas spekulasi mengenai kemungkinan mereka membangun hubungan dengan Israel.
Khan menambahkan bahwa Pakistan saat ini memiliki hubungan yang sangat baik dengan Iran. Dalam pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif, Khan menekankan penitngnya meningkatkan perdagangan dan kerjasama ekonomi dengan Iran.
Zarif sempat memuji Khan karena sikap tegasnya terhadap rezim Zionis. Zarif juga mengapresiasi dukungan Pakistan terhadap keanggotaan Iran di Shanghai Cooperation organization.